ANIME GENERASI BERIKUTNYA~
Anime
Generasi Berikutnya~
Sekitar tahun 1960-an, anime di televisi
kebanyakan masih ditujukan untuk anak-anak. Materi cerita yang disajikan masih
berkisar dalam kebaikan melawan kejahatan dan sesuatu yang lucu. Meski demikian
dalam beberapa anime seperti 8-Man, diceritakan bahwa tokoh utamanya mati
terbunuh kemudian dihidupkan kembali sebagai cyborg, atau bahkan Mach Go Go Go
dengan plot yang agak mendalam tetapi semua masih tetap menitikberatkan pada
pertentangan antara kebaikan dan kejahatan.
Perubahan baru mulai tampak terjadi pada
era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punch
yaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi anime yang ditujukan bagi penonton
dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence. Acara
televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film dan
bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.
Robot besar dalam anime pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1966 melalui karya Shotaro Kaneda, Tetsujin 28. Sejak
itu mulai bermunculan anime-anime yang bertema hampir serupa.
Pada tahun 1979, muncul anime Kidou
Senshi Gundam yang menurut sebagian orang pada saat itu merupakan "formula
campuran" antara robot dari Tetsujin 28 dan cerita kepahlawanan luar
angkasa dari Uchuu Senkan Yamato.
Memasuki era 80-an, anime semakin
digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan
masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video
sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime
kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong
munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa
harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu atau dikenal dengan istilah OVA
(Original Video Animation) atau OAV (Original Animated Video).
Pada era 80 sampai 90-an awal, Akira
Toriyama dan Rumiko Takahashi disebut-sebut sebagai mangaka yang menguasai
dunia anime dan manga. Toriyama dengan anime Dragon Ball nya yang muncul mulai
tahun 1986, dan Takahashi dengan karya-karyanya seperti Urusei Yatsura dan
Ranma 1/2 serta Maison Ikkoku yang bertema komedi dan roman.
Selain Toriyama dan Takahashi, ada
seorang mangaka lain yang namanya juga dikenal di kalangan penggemar anime dan
manga. Ia adalah Go Nagai. Berbeda dengan mangaka lainnya, Go Nagai banyak
menghasilkan karya-karya yang cenderung untuk konsumsi orang dewasa karena di
dalamnya seringkali ditemukan materi untuk dewasa. Selain itu, Go Nagai juga
dikenal sebagai pencipta super robot. Sutradara ternama dari Jepang pada saat
itu adalah Otamo Katsuhiro dengan karyanya yang terkenal Akira (198. Akira
merupakan anime yang terkenal dalam skala internasional dan dianggap sebagai
tonggak baru dalam anime.
Sutradara lain yang juga mempengaruhi
perubahan dalam dunia anime adalah Shiro Masamune. Melalui manganya Appleseed
dan Black Magic M-66ia menyuguhkan cerita dengan setting masa depan di mana
batas antara teknologi dengan kemanusiaan menjadi semakin kabur. Pada tahun
1995 Shiro menghasilkan Kokaku Kidoutai (dikenal dengan Ghost In The Shell)
yang terkenal.
Selain tema-tema khayalan seperti karya
Otamo dan Shiro, juga mulai bermunculan anime dengan tema yang lebih serius dan
nyata. Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima dengan judul Hadashi no
Gen yang diangkat menjadi anime pada tahun 1983 dengan sutradara Masaki Mari.
Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka
(Grave of the Fireflies).
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ANIME JEPANG~
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ANIME JEPANG~
Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi anime. Walaupaun sebenarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk menyebut animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.
Sejarah karya
animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation
oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913.
Kemudian diikuti film pendek (berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa
yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten
membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit
tersebut dan masih berupa "film bisu". Karya Oten itu kemudian
disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro
Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo
Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul
Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang
akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
Selain Oten
dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi
(Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo
Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai,
. Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai sekuel yaitu
Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).
Pada tahun
1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara
(pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti
langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira
(1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang "berbicara"
adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago (1930), berdurasi 90 detik. Salah satu
anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama
dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang)
adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Mendekati
akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan
menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya,
Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea). Anime ini
merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang yaitu sekitar 72
menit(animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang
mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang Momotaro, dan merupakan salah
satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.
Noburo
Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia membuat
anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah dirilis.
Anime pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu, yaitu
Boku no Yakyu karya Megumi Asano.
Setelah
Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu Tezuka.
Orang yang dijuluki "God of Manga" ini pada saat itu baru berusia
sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang muncul pada
tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat
terkenal.
Ketika
habis masa kontraknya dengan Toei pada tahun 1962, Tezuka kemudian mendirikan
Osamu Tezuka Production Animation Departement, yang kemudian disebut dengan
Mushi Productions dengan produksi pertamanya film pendek berjudul Aru Machi
Kado no Monogatari (1962). Produk Mushi Production yang terkenal adalah
Tetsuwan Atom. Namun Tetsuwan Atom bukanlah animasi televisi buatan lokal
pertama yang ditayangkan. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime
TV di Jepang, yaitu Mittsu no Hanashi (Tree Tales) – The Third Blood yang
merupakan anime TV Special. Dilanjutkan dengan penayangan serial anime TV
produksi Otogi-Pro berjudul Instant Story pada tanggal 1 Mei 1961 di stasiun
televisi Fuji (Fuji Terebi). Walaupun hanya berdurasi 3 menit serial ini cukup
mendapat popularitas serta bertahan hingga tahun 1962.
Penayangan
anime tersebut merupakan tanda bagi kelahiran anime TV Series produksi Jepang
yang pertama. Meski demikian, Tetsuwan Atom adalah anime pertama yang
ditayangkan secara reguler. Acara ini sangat terkenal bahkan sampai ke beberapa
negara di luar Jepang (di Amerika Tetsuwan Atom dikenal sebagai Astro Boy).